MEMERHATIKAN asupan tidak hanya (wajib) Anda lakukan 
saat masa kehamilan saja. Pada waktu menyusui buah hati pun Busui harus 
mengatur dan memahami makanan apa saja yang sudah masuk ke tubuhnya. Ini
 semua semata-mata bukan untuk memperlancar/memperbanyak produksi ASI, 
tapi juga untuk kesehatan sang bayi tercinta. 
Untuk memroduksi 
600-800 ml air susu ibu (ASI) per hari, seorang ibu menyusui membutuhkan
 tambahan 500 kalori dalam tubuhnya! Menjalankan pola makan diet 
seimbang dengan makanan bernutrisi adalah yang terbaik, namun makanan 
tertentu - tidak peduli berapa besar Anda menyukainya – mungkin tidak 
cocok untuk bayi Anda, terutama bayi berusia kurang dari sebulan. Jika 
bayi rewel, ruam, alergi, coba cek, mungkin ini ada kaitannya dengan 
makanan yang Moms konsumsi. Seperti dilansir dari babyzone.com, berikut ini beberapa asupan yang perlu Busui hindari, seperti dikutip dari Tabloid Mom & Kiddie.
Soda dan Kafein 
Jika
 Moms menyukai kopi, teh dan minuman bersoda, sebaiknya hindari selama 
menyusui si kecil. Walau Anda mencoba mengonsumsi minuman tersebut 
sedikit saja, kafein akan terdapat dalam ASI Moms. 
Kafein adalah
 zat yang mudah diserap oleh usus. Bahkan, lebih dari 99 persen kafein 
yang dikonsumsi akan segera diserap oleh darah dan didistribusikan ke 
seluruh bagian tubuh hingga otak. 
Sebaliknya, kafein adalah zat 
yang tidak mudah dikeluarkan oleh tubuh melalui urin. Pada orang dewasa 
dibutuhkan waktu hingga 5-6 jam untuk mengeluarkan setengah dari kadar 
kafein dalam darah. Sedangkan, bayi membutuhkan waktu hingga 14 jam 
untuk mengeluarkan kafein. Hal tersebut disebabkan tubuh bayi masih 
sukar memetabolisme kafein yang masuk. 
Selain itu, minuman yang 
mengandung soda dan kafein ini juga dapat menimbulkan gas yang membuat 
perut ibu maupun bayi menjadi tidak nyaman. Solusi terbaik adalah 
hindari minuman tersebut terutama saat bayi berusia kurang dari satu 
bulan. 
Jeruk 
Walau jeruk baik untuk 
meningkatkan energi ibu yang sedang menyusui, namun kandungan asam yang 
terlalu tinggi pada jeruk dapat mengganggu sistem pencernaan bayi yang 
masih belum sempurna. 
Jika Busui mengonsumsi jeruk secara 
berlebihan maka dapat menyebabkan bayi menjadi rewel dan mengalami ruam 
popok. Sebaiknya, Moms mengurangi konsumsi jeruk dan mendapatkan vitamin
 C dari buah lainnya, seperti jambu merah, mangga, dan pepaya. 
Brokoli
Merupakan
 sayuran bernutrisi tinggi dan mengandung antioksidan yang baik bagi 
tubuh. Sayangnya brokoli dan kembang kol dapat menyebabkan perut bayi 
mulas dan sering buang angin karena efek gas yang ditimbulkannya. Oleh 
karena itu, sebaiknya kurangi konsumsi brokoli maupun kembang kol dalam 
menu masakan untuk sementara waktu. Sebagai pengganti, Moms bisa 
mengonsumsi bayam atau wortel. 
Makanan Pedas dan Bersantan
Makanan
 pedas memang sangat nikmat di lidah, namun tidak bagi bayi mungil Moms 
yang saluran pencernaannya masih belum sempurna. Demikian juga, bila 
saluran pencernaan Moms sensitif pada makanan pedas, tentu Anda akan 
merasakan mulas di perut yang dapat mengganggu aktivitas. 
Rasa 
ASI ditentukan oleh apa yang Moms makan. Jadi, jika bayi rewel saat 
sedang menyusu, mungkin saja karena rasa ASI-nya yang tiba-tiba terasa 
pedas. Solusinya, Moms bisa mengganti bubuk cabai pada masakan dengan 
jahe untuk memberi efek hangat di perut. 
Bawang Putih
Harum
 bawang putih pada makanan akan membuat Moms semakin berselera. Namun, 
tidak bagi bayi Anda! Bawang putih memiliki aroma yang sangat kuat dan 
bayi Moms mungkin saja tidak menyukainya. Jika bayi terlihat rewel atau 
bahkan menangis karena mencium aroma bawang putih pada ASI Moms, 
sebaiknya hindari bawang putih selama menyusui. 
Makanan yang Memicu Alergi
Apakah
 Moms atau Dads memiliki alergi? Jika ya, sebaiknya Moms berhati-hati 
dalam mengonsumsi makanan karena bisa saja alergi tersebut diturunkan 
pada si kecil. Bila bayi mengalami alergi, seperti ruam, gatal-gatal 
pada tubuh, maka Moms harus segera memeriksa makanan apa yang telah Moms
 konsumsi. Jika Moms sudah tahu, segera hentikan mengonsumsi makanan 
tersebut dan konsultasikan ke dokter. 
Gandum
Merupakan
 sumber asam folat yang sangat baik bagi tubuh. Asam folat sendiri 
merupakan komponen yang penting dan dibutuhkan oleh bayi. Istimewanya, 
gandum juga mengandung serat. Gandum bisa diperoleh dari roti atau 
sereal gandum. Namun, jika setelah Moms mengonsumsi gandum dan menyusui 
lalu bayi menunjukkan gejala seperti menangis terus menerus, dan 
tinjanya berdarah, bisa jadi bayi Moms alergi terhadap gandum. Apabila 
terjadi hal demikian, maka segeralah periksakan ke dokter. 
Susu Sapi 
Susu
 sapi memang baik untuk memenuhi kebutuhan kalsium pada tulang. Namun, 
Busui sebaiknya berhati-hati ketika mengonsumsi susu tersebut. Seperti 
diketahui, setiap makanan yang dikonsumsi Busui akan diserap dan 
dialirkan ke seluruh tubuh termasuk ke ASI. Susu sapi yang diminum ibu 
akan mengalir ke dalam ASI dan secara tak langsung bayi juga akan minum 
susu sapi tersebut. Akibatnya, akan terjadi reaksi alergi bahkan sampai 
diare karena pencernaan bayi yang belum kuat. Alergi susu sapi pada bayi
 ini terjadi karena terbentuknya mekanisme pertahanan saluran cerna bayi
 yang belum sempurna. 
Protein susu sapi dikenal sebagai alergen 
tersering pada banyak reaksi hipersensitivitas bayi. Susu sapi juga 
merupakan komponen yang bisa mengganggu respons kekebalan tubuh atau 
alergi pada tubuh bayi. Solusinya, jika bayi mengalami reaksi alergi 
susu sapi, sebaiknya Moms membatasi atau menghilangkan konsumsi susu 
sapi dalam daftar menu. Sebagai ganti, Moms bisa coba untuk menggantinya
 dengan susu kedelai. 
Telur
Merupakan 
salah satu komposisi utama beragam jenis makanan. Kuning telur adalah 
salah satu dari beberapa sumber-sumber alami vitamin D, gizi yang 
penting untuk menjaga tulang kuat dan membantu pertumbuhan tulang bayi. 
Selain itu, telur juga merupakan cara yang fleksibel untuk memenuhi 
kebutuhan protein harian. 
Meskipun memiliki segudang manfaat, 
banyak anak justru mengalami alergi terhadap telur, juga bahan lain 
seperti susu, gandum, dan kacang-kacangan. Efek dari alergi telur yakni 
perut terasa kembung. Pada masa awal menyusui, sebaiknya hentikan 
konsumsi makanan yang rentan menimbulkan alergi untuk sementara waktu
![[edit lirik]](http://1.bp.blogspot.com/-4396t5rHYxU/UWjsy4N84zI/AAAAAAAAAm4/9anCqNYkxzA/s1600/editxl.png)