Bayi yang disusui dengan ASI akan mendapatkan 
gizi terbaik yang tidak tergantikan bahkan oleh susu formula yang paling mahal sekalipun. Menyusui juga 
merekatkan jalinan cinta antara ibu dan bayinya karena:
- Kontak kulit dengan ibunya membuat otak bayi melepaskan hormon oksitosin (“hormon cinta”) yang membuatnya tenang dan merasa terlindungi.
 
- Air susu ibu (ASI) mengandung hormon koleksitokinin yang membuat bayi mudah tidur.
 
Berikut adalah beberapa tips bagi para ibu yang sedang menyusui:
- Jangan menjadwalkan pemberian ASI. Susuilah bayi pada saat dia meminta dan hentikan hanya setelah dia merasa cukup, sebab:
- Bayi memiliki lambung yang kecil dan ASI sangat mudah diserap. 
Semakin muda umur bayi, semakin cepat dia merasa lapar kembali. 
Kapasitas produksi ASI antar ibu juga bervariasi. Semakin kecil 
produksi, semakin sering dan lama bayi harus disusui. Hanya bayi itu 
sendiri yang tahu kapan saatnya harus menyusu.
 
- Kandungan gizi dalam ASI yang dikeluarkan selama menyusui 
bervariasi. Kandungan lemak pada menit-menit awal cukup rendah, lalu 
meningkat terus sampai menit terakhir. Bila ibu menghentikan proses 
menyusui sebelum saatnya, maka bayi akan kekurangan lemak dan cepat 
lapar kembali.
 
- Bila menyusui dilakukan secara terjadwal, dalam tiga bulan produksi 
ASI akan menurun. Aktivitas menyusui merangsang keluarnya hormon 
prolaktin yang memproduksi susu. Semakin sering menyusui, semakin besar 
prolaktin yang dikeluarkan. Bila ibu jarang menyusui, maka otomatis 
tubuhnya juga pelan-pelan akan mengurangi prolaktin yang bermanfaat 
dalam produksi ASI.
 
- Bayi meminta menyusu bukan semata-mata karena lapar, namun juga karena kebutuhan emosional untuk disayangi dan dilindungi.
 
 
- Jaga keseimbangan kedua payudara. Susui dengan kedua payudara secara bergantian. Setiap kali memulai, gunakan payudara yang terakhir disusukan.
 
- Bantu bayi bila menunjukkan gejala akan bersendawa.
 Sendawakan dengan menggendong tegak pada pundak dan menepuk-nepuk 
punggungnya. Dengan begitu maka udara yang terisap bersama ASI secara 
perlahan akan keluar.
 
- Bila ASI memancar sewaktu akan disusukan, keluarkan sedikit dengan tangan untuk menghindari bayi tersedak dan menolak susu.
 Caranya adalah dengan menopang payudara secara lembut dan mengurut ke 
arah areola sambil memutar pijatan ke sekeliling kuadran payudara. 
Kemudian, tekan areola dengan ibu jari dan jari-jari untuk mengosongkan 
ASI yang terdapat dalam sinus-sinus areola.Cara lain untuk mengeluarkan 
ASI adalah dengan pompa mekanik maupun listrik. Apabila terjadi 
pembengkakan payudara (engorgement) sebelum ASI dikeluarkan dengan pompa, sebaiknya payudara dipijat terlebih dahulu supaya ASI mudah keluar.
 
- Bagi ibu yang terpaksa harus meninggalkan bayinya, simpanlah ASI agar dapat diberikan melalui botol pada saat bayi merasa lapar.
 ASI dapat disimpan di tempat yang bersih selama 6-8 jam. Bila disimpan 
di kulkas, jangan diberikan setelah melewati 2X 24 jam. ASI dapat 
bertahan hingga 2 minggu bila disimpan pada lemari pendingin 
bertemperatur di bawah 18 derajat celcius. Pembekuan ASI tidak banyak 
berpengaruh terhadap kandungan gizi dan zat kebal di dalamnya, asalkan 
tidak dipanaskan berlebihan sebelum diberikan ke bayi. Pemanasan di atas
 62 derajat celcius selama 30 menit akan merusak unsur selular dan zat 
kebal di dalamnya.