Makanan Tambahan Seperti Apa yang Baik Untuk Bayi?

Makanan Tambahan Seperti Apa yang Baik Untuk Bayi?

[edit lirik]


makanan tambahan bayi

makanan tambahan bayi
Makanan pokok terbaik dan paling lengkap kandungan gizinya bisa dipastikan yaitu air susu ibu (ASI). Selain karena mengandung zat anti  infeksi (IgA) yang dibutuhkan bayi, ASI memiliki keunggulan lain yaitu selalu tersedia dalam keadaan segar serta dengan suhu yang sesuai dengan suhu tubuh.
Namun bagi bayi di atas usia 4 bulan hanya ASI saja tidaklah cukup. Pemberian ASI sebaiknya dibarengi dengan pemberian makanan tambahan berupa makanan pendamping ASI (MP-ASI), hingga anak berusia 2 tahun. Hal ini karena produksi ASI hingga bayi berusia 4 bulan, 700-800 cc atau berkisar 500-600 kalori perhari. Jumlah kalori ini sangat tidak cukup bagi bayi yang umumnya pada usia 4 bulan memiliki berat badan sekitar 6 kg.
Namun demikian memilih makanan bayi tidak boleh sembarangan. Makanan bayi harus disesuaikan dengan kebutuhannya sehari-hari, karena makanan ini akan digunakan untuk tumbuh kembang, aktifitas, metabolisme basal, serta guna mengganti sel-sel yang rusak.
Kebutuhan makanan tambahan bayi ini masih tergantung lagi pada umur, berat badan, keadaan gigi geligi, kemampuan pencernaan, selera, dan kedaaan bayi bila sakit. Pemenuhan kebutuhan tentunya juga harus disesuaikan dengan ketersediaan bahan pangan tersebut di suatu tempat serta keadaan ekonomi keluarga.
Makanan pendamping ASI
Setelah bayi berusia 4 bulan, memang perlu dipikirkan serta diteliti makan tambahan apa yang tepat baginya. Makanan tambahan ASI (MP-ASI) itu tidak lain berupa : buah-buahan, biskuit, bubur susu, dan nasi tim. Tetapi tidak jarang ibu memberi MPASI terlalu dini. Maka yang terjadi, produksi ASI tersia-siakan, sebab bayi sudah kekenyangan dengan makanan tambahan itu. Ia hanya mau minuman ASI sedikit.
Karena itulah, dianjurkan memberi makan tambahan setelah bayi berusisa 4 bulan. Sebabnya tak lain enzim-enzim pencernaan yang berguna untuk mencerna makanan itu baru terbentuk dengan sempurna pada usia 4 bulan ke atas. Apalagi, setelah bayi berusia 4 bulan, berat badannya dan aktivitasnya bertambah, maka kebutuhannya akan gizi bertambah.
MPASI yang hendak diperkenalkan pada bayi, sebaiknya diberikan sedikit demi sedikit untuk membentuk selera bayi terhadap makan baru itu. Pemberiannya pun pada saat bayi dalam keadaan lapar dan tidak sedang dalam mengalami gangguan pencernaan seperti  mencret-mecret misalnya.
Adapun makanan kecil yang dapat diberikan pada bayi setelah berusia 4 bulan, misalnya biskuit yang dibuat dari tepung terigu atau kue-kue dari tepung beras. Bisa juga diberikan roti dan agar-agar.
Selain makanan kecil, bayi juga membutuhkan buah-buahan yang dianggap tepat. Pisang ambon yang matang, dikerok dengan sendok kecil lalu dihaluskan. Boleh juga tomat segar, diseduh dengan air panas, lalu diperas dan saring, bila rasanya agak asam, bisa diberikan glukosa/glucolin 1-2 sendok kecil. Begitu pula, dengan jeruk. Setelah diperas dan disaring boleh ditambahkan glukosa bila agak masam. Tetapi harus diberi tambahan air matang hingga perbandingan menjadi 1 : 1.
Sedang cara memberikan buah pepaya, alpukat dan apel, haluskan dengan cara diblender serta beri tambahan air dengan perbandingan 1 : 1. Tetapi, bila air pepaya terlalu kental, dapat juga dicampur dengan perasan air jeruk. Untuk alpukat, sebaiknya diberi campuran susu dan glukosa.
Makan tambahan bayi sebetulnya, tak lain berupa makanan peralihan dari ASI ke nasi. Tetapi memang, mula-mula yang diberikan, beras dalam bentuk tepung. Seperti susu atau tepung beras merah dan putih.
Makanan saat bayi tumbuh gigi
Bayi akan tumbuh giginya pada usia antara 5-7 bulan. Pada saat itu, makanan pertama adalah makanan lumat, yaitu bubur susu terbuat dari tepung (beras) atau harvermout dicampur susu dan gula. Antara usia 6-7 bulan, sajian makan bisa berupa nasi tim atau bubur nasi campur. Namun memang sebaiknya, nasi tim diberi setelah disaring lebih dulu. Campurannya bisa saja lemak ayam/air kaldu dan sayuran berupa wortel, labu kuning, tomat dan bayam. Dan begitu anak menginjak usia 10 bulan, nasi tim tak perlu disaring lagi, tetapi dihaluskan sedikit agar mudah ditelan.
Lauk campuran itu sebenarnya bisa juga berupa, kepiting, udang dan kerang. Tapi kalau anak alergi terhadap makanan tersebut, memang sebaiknya jangan diberikan. Namun pada umumnya, tak ada makanan pantangan bagi bayi.
Hal lain yang perlu diperhatikan bahwa makan bayi harus dijauhkan dari pemberian bumbu yang merangsang,  seperti cabai, untuk menghindari anak dari diare.
Lebih lanjut, makanan yang diberikan sebaiknya memang yang mudah dicerna, seperti buah-buahan, es krim, susu. Sedangkan makanan yang berserat seperti sayuran memang sukar dicernakan, namun masih ada gunanya juga, yaitu memudahkan buang air besar.
Pada hakekatnya, untuk tumbuh kembang yang baik, bayi memerlukan menu seimbang dengan perincian, hidrat arang (karbohidrat) 40-70 %, protein 15% dan lemak 15-25%.