Menyusui Bayi Kembar

Menyusui Bayi Kembar

[edit lirik]
Bayi kembar biasanya kembar dua, tetapi kadang-kadang mungkin lebih (multipel), yaitu kembar tiga (triplet) atau bahkan kembar empat (quadriplet). Bayi kembar mungkin berasal dari satu pembuahan (monozygote ) atau memang ada dua pembuahan (dizygote). Insidensi kelahiran bayi kembar terus meningkat hampir sebesar 65% sejak tahun 1980, dimana setiap tahunnya diperkirakan lahir 31,5 bayi kembar ganda dan 1,9 triplet per 1000 kelahiran hidup. Banyak faktor yang mempengaruhi peningkatan kelahiran bayi multipel. Penyebab utama adalah meningkatnya usia ibu hamil dan berkembangnya terapi untuk infertilitas dengan hormon pada ibu. Semakin tua seorang wanita maka kesempatan untuk mendapatkan kehamilan kembar menjadi dua kali lipat, sedangkan pada wanita yang menjalani terapi kesuburan risiko untuk mendapatkan kehamilan kembar menjadi sepuluh kali lipat. Pada praktek sehari-hari yang sering dijumpai adalah bayi kembar ganda (gemelli), oleh karena itu pembahasan akan lebih menitik beratkan pada penanganan bayi kembar ganda.
Banyak kalangan menyangka bahwa menyusui bayi kembar adalah sulit,  dan air susu ibu tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan dua, tiga atau lebih bayi. Dengan pengetahuan yang cukup, bantuan dari petugas medis, kesabaran ibu dan dukungan keluarga, semua bayi multipel dapat disusui dengan baik, secara eksklusif enam bulan dan berlangsung hingga dua tahun.
Persiapan menyusui bayi kembar harus dimulai sejak dini. Pengetahuan mengenai anatomi-fisiologi menyusui, konseling yang mantap, teknik menyusui yang benar, serta asupan nutrisi ibu yang baik dan cukup, sangat mempengaruhi keberhasilan menyusui bayi kembar.
Persiapan saat kehamilan
Kehamilan yang kemudian diketahui ganda akan menjadi perhatian besar pada ibu dan keluarga. Umumnya gembira, tetapi juga khawatir, takut terjadi hal yang tidak baik pada ibu dan bayi. Kesibukan berkonsultasi ke dokter ahli kandungan, membeli perlengkapan lebih dari satu bayi, janganlah membuat konsultasi ke ahli laktasi menjadi terabaikan. Bila anda seorang bidan atau ahli kandungan, ingatlah selalu untuk mengirimkan ibu dan keluarga pada seorang konsultan laktasi. Menurut WHO, konseling laktasi saaat antenatal ini minimal dilakukan 2 (dua) kali.
Saat konseling laktasi sampaikan hal-hal yang akan dihadapi ibu dan keluarga, seperti:
  • Bayi mungkin akan dilahirkan dengan operasi Caesar
  • Inisiasi menyusu dini (IMD) tetap dapat dikerjakan pada kedua bayi, meskipun mungkin akan lebih membutuhkan kesabaran (lihat bab Inisiasi Menyusu Dini)
  • Bayi mungkin akan lahir ”kecil”
  • Pada hari-hari pertama diperlukan usaha yang maksimal untuk menyusui kedua bayi
  • Manfaat ASI dalam mencegah risiko infeksi, alergi dan penyakit kronis.
  • Posisi dan pelekatan menyusui yang baik dan benar
  • Berbagai posisi menyusui kedua bayi pada saat yang bersamaan
  • Dukungan dari suami dan keluarga agar ibu tidak kelelahan
  • Tumbuh kembang yang akan dihadapi oleh bayi kembar
  • Asupan nutrisi yang cukup dan baik untuk ibu
Fisiologi menyusui bayi kembar
Laktogenesis telah terjadi pada saat kehamilan. Ukuran payudara menjadi lebih besar, karena alveolus, lobulus, dan duktus laktiferus bertambah jumlahnya. Hormon menyusui yaitu oksitosin dan prolaktin yang berada di hipotalamus otak, belum dapat bekerja karena dihambat oleh hormon progesteron yang ada pada plasenta ibu. Pada saat bayi lahir, plasenta dikeluarkan, barulah hormon prolaktin dan oksitosin mulai bekerja.
Hisapan bayi pada areola akan merangsang nervus vagus mengirim sinyal ke hipotalamus untuk mengeluarkan hormon prolaktin dan  oksitosin. Hormon prolaktin dihasilkan oleh hipotalamus anterior yang  akan merangsang sel asiner di alveolus kelenjar payudara untuk  membuat ASI. Hipotalamus posterior akan merangsangmioepitel  alveolus payudara untuk berkontraksi mendorong ASI keluar dari  payudara. Oksitosin juga membuat sel otot uterus berkontraksi sehingga terjadi involusi uterus, sehingga risiko perdarahan post partum berkurang. Mulai bekerjanya hormon menyusui menyebabkan pada hari pertama ASI yang diproduksi masih sedikit yaitu kurang lebih 5 ml tiap kilogram berat badan bayi perhari. Hal ini sesuai dengan kapasitas lambung bayi baru lahir di hari pertama. Pada bayi kembar, karena payudara distimulasi oleh dua bayi, maka pengeluaran ASI menjadi lebih banyak, sesuai dengan kebutuhan tiap bayi. Produksi ASI akan terus bertambah sesuai dengan bertambah aktifnya hormon oksitosin dan prolaktin. Oleh karena itu, hisapan bayi memiliki peran yang sangat penting dalam memproduksi ASI. Semakin sering bayi menghisap payudara, semakin banyak jumlah bayi yang menghisap payudara, akan semakin banyak ASI diproduksi. Oleh karena itu, anggapan bahwa bayi kembar tidak akan mendapat cukup air susu ibunya adalah salah. Hal ini perlu dijelaskan kepada ibu dan keluarga, untuk mencegah kepanikan saat bayi lahir.
Persalinan bayi kembar
Pada masa kini lebih disukai melahirkan bayi kembar dengan operasi Caesar untuk menghindari berbagai risiko kelahiran per vaginam. Kerjasama yang baik antara dokter ahli kandungan, dokter spesialis anak, dokter anestesi, dan paramedis termasuk petugas kamar bersalin menjadi penting. Komunikasi antar anggota tim dan antara tim dengan keluarga hendaknya terjalin dengan baik.
Setelah bayi pertama lahir dan terlihat bugar, keringkan bayi, ikat tali  pusat, dan letakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk memulai  melakukan inisiasi menyusu dini (IMD). Diperlukan bantuan petugas lain untuk mengangkat bayi ke-2, mengeringkan bayi danmengikat tali  pusatnya serta meletakkan bayi di dada ibu, pada sisi yang berbeda, bersama dengan bayi pertama. Biarkanlah kedua bayi mendapat kontak kulit dengan kulit di dada ibu selama minimal satu jam, seperti yang telah diberitahu pada saat ibumelakukan konseling antenatal. Biarkan bayi mencari puting ibu sendiri. Jangan lupa memasangkan topi dan menyelimuti punggung bayi. Suhu pendingin ruangan hendaknya tidak kurang dari 24 0Celcius. Setelah satu jam, ambil bayi dari ibu, berikan tetes mata, antibiotik secara intramuscular. Kontak kulit ke kulit dini pada bayi kembar juga dapat dilakukan satu persatu seperti yang dibahas pada bab IMD.
Sekiranya terjadi masalah seputar waktu kelahiran, usahakan bayi segera menyusu ke ibu sebelum usia bayi 6 jam, karena semakin lama menunggu bayi menghisap, semakin banyak kendala yang akan dihadapi.
Menyusui bayi kembar
American Academy of Pediatrics mengeluarkan rekomendasi pemberian ASI eksklusif untuk bayi, baik pada kelahiran tunggal maupun pada kasus kelahiran kembar. ASI merupakan nutrisi terbaik dan spesifik untuk bayi manusia. Komposisinya yang unik menyediakan nutrisi yang ideal umtuk pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam setahun pertama kehidupan. Telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa dengan memberikan ASI, bayi akan terlindungi dari kejadian infeksi, penyakit kronik, dan alergi. Bayi-bayi yang mendapat ASI menunjukkan perkembangan psikologis dan kognitif yang lebih baik.
Menyusui bayi kembar pada dasarnya sama seperti bayi tunggal walaupun lebih berpotensi bermasalah dan banyak membutuhkan dukungan. Kehamilan kembar sering dikaitkan dengan kelahiran dengan cara operasi Caesar, kejadian bayi prematur, dan berat badan lahir rendah atau berat badan lahir sangat rendah. Prematuritas sendiri sangat rentan terhadap terjadinya komplikasi pasca bersalin, seperti episode sepsis (16-30% pada bayi prematur dengan berat lahir kurang dari 1500 g) dan necrotizing enterocolitis (1-12% pada bayi prematur dengan berat lahir sangat rendah).
Pemberian ASI dapat mencegah terjadinya berbagai komplikasi ini, sehingga dibutuhkan permulaan menyusui yang baik bagi setiap ibu dengan bayi kembar.
Ibu dengan bayi kembar merupakan kelompok unik yang terkadang tidak mengharapkan akan menyusui bayi-bayi kembarnya.
Sebuah penelitian di California menggambarkan hanya 24% ibu yang menyusui bayinya, dan dari jumlah tersebut sebanyak 37% hanya menyusui kurang dari sebulan, sebanyak 20% meneruskan menyusui sampai 4-6 bulan. Alasan memperkenalkan pengganti ASI atau susu formula yaitu ASI tidak mencukupi sebanyak 28%, bayi mengalami gagal tumbuh 13%, payudara bengkak 15%, ibu sakit 7%, dan bayi sakit 2%. Semuanya menjadi alasan bagi ibu menghentikan menyusui bayinya. Penelitian lain menggambarkan penyebab ibu dengan mudah menghentikan proses menyusui antara lain selain kekhawatiran ASI tidak mencukupi kebutuhan bayi, kesulitan memposisikan bayi saat menyusui, ibu merasa kekurangan waktu dan terlalu lelah menyusui bayinya, rasa nyeri dan kurang nyaman pasca bersalin, kecemasan akan kondisi bayi yang tidak kondusif untuk menyusu seperti kesulitan melekat dan menghisap payudara ibu.
Namun penelitian Rozas membantah hal ini dengan membuktikan secara bermakna bahwa ibu-ibu dengan pengetahuan yang baik dan menjalani konseling menyusui sebelum memulai menyusui, dapat berhasil menyusui bayi kembarnya secara eksklusif. Adapun faktor seperti usia ibu, cara melahirkan, berat badan lahir bayi, pendidikan ibu, tidak mempengaruhi keberhasilan menyusui. Data ini menunjukkan bahwa dibutuhkan usaha khusus untuk mempromosikan pemberian ASI kepada para ibu dengan kehamilan kembar.
Penting bagi bidan atau dokter kandungan untuk menyarankan pasien datang ke klinik laktasi setempat. ASI eksklusif pada bayi kembar adalah hal yang dapat dilakukan walaupun ada beberapa kesulitan, sehingga dukungan dan komitmen dari keluarga, konselor laktasi dan para dokter sangat dibutuhkan.
Menjawab berbagai kendala diatas, penelitian Emmet dan Rogers memperlihatkan bahwa para ibu tidak perlu khawatir bahwa jumlah ASI yang dihasilkan tidak memcukupi kebutuhan bayi kembarnya. Karena jumlah ASI yang diproduksi ibu secara bermakna berhubungan langsung dengan kebutuhan bayi dan berat badan bayi, sehingga secara alami hisapan bayi akan menstimulasi pertambahan volume ASI.
Ibu dengan bayi kembar dua secara konsisten akan memproduksi jumlah ASI dua kali lebih banyak dari jumlah ASI yang diproduksi ibu dengan bayi tunggal, bahkan ibu dengan bayi triplet dapat memproduksi 3 liter ASI dalam 24 jam. Komposisi laktosa, protein dan lemak sangat bervariasi namun mencukupi kebutuhan bayi.
Kegiatan menyusui membutuhkan energi yang cukup besar. Selain untuk kebutuhan ibu, energi yang cukup juga dibutuhkan untuk memproduksi ASI. Dalam 100 ml ASI terkandung 67-75 kilo kalori, sehingga ibu-ibu dengan bayi kembar yang memproduksi ASI hampir 2 liter per hari membutuhkan tambahan energi sebesar 1500 kilo kalori per hari. Kondisi malnutrisi dan dehidrasi pada ibu akan mengakibatkan jumlah ASI yang diproduksi berkurang secara bermakna. Penting bagi ibu menyusui untuk makan dan minum dalam jumlah yang cukup.
Kondisi stres juga mempengaruhi produksi ASI, hal ini karena kadar hormon oksitosin berkurang dan hormon stres meningkat. Kontak kulit dengan kulit (skin to skin contact) antara ibu dan bayi dan terapi relaksasi akan memperbaiki performa menyusui dan memperpanjang waktu menyusui. Aktifkan peran ayah melalui kontak kulit dengan kulit. Pada bayi kecil, kontak kulit dengan kulit secara bermakna menstabilkan suhu dan pernafasannya, bayi menjadi lebih tenang dan jarang menangis. Saat ibu memegang bayi yang satu, sang ayah dapat berperan untuk menciptakan suasana nyaman bagi bayi kedua.
Menyusui bayi kembar membutuhan nutrisi yang cukup, dan kekurangan istirahat bagi ibu akan berpotensi untuk menciptakan suasana penuh  tekanan yang dapat mempengaruhi proses menyusui. Selain mengatur makan dan minum serta waktu istirahat, ibu juga harus mengatur waktu menyusui, pergantian payudara dan posisi menyusui.
Bayi kembar dapat disusui dengan salah satu dari ketiga model berikut yaitu secara simultan, atau terpisah sesuai kebutuhan masing-masing bayi, atau bergantian. Menyusui secara simultan lebih menghemat waktu dan memiliki keuntungan lain yaitu bayi yang lebih kuat hisapannya akan merangsang refleks aliran untuk kembarannya yang daya hisapnya lebih lemah. Masing-masing bayi tidak boleh memiliki payudara “favorit”, dalam artian harus saling bertukar payudara saat menyusu. Jadi bayi A saat menyusu sekarang dari payudara kiri , berikut dari payudara kanan dan sebaliknya. Hal ini untuk menjaga agar ke-2 payudara ibu mendapat stimulasi hisapan yang seimbang, sehingga asupan bayi dapat terpenuhi dan terhindar dari besar payudara yang asimetris. Dan juga akan mencegah mata bayi menjadi juling karena sering melihat ke satu sisi saja.
Tiga posisi menyusui yang biasa dipraktekkan saat bayi menyusu secara simultan yaitu:
Double Football
Bayi dipegang seperti cara memegang bola disisi kanan dan kiri tubuh ibu. Tangan ibu menopang kepala bayi dengan badan bayi berbaring di bawah tangan ibu. Banyak ibu menggunakan cara ini sampai mereka benar-benar berpengalaman.
Double Cradle Bayi dipegang seperti menyusui bayi tunggal, dimana ke-2 badan bayi menyilang di atas perut ibu. Posisi ini biasa digunakan pada ibu yang sudah berpengalaman dan bayi dapat mengontrol kepalanya dengan baik.
Kombinasi football dan cradle (Posisi sejajar)
Bayi pertama dipegang dengan cara football, sedangkan bayi yang lain dipegang dengan posisi cradle. Posisi ini biasa digunakan oleh ibu dengan bayi triplet atau lebih, sehingga bayi terbiasa dan mendapat asupan ASI yang cukup.
Ketiga posisi di atas dapat dengan mudah dipraktekkan, namun untuk pertama kali tetap membutuhkan pendampingan dari tenaga kesehatan.
Kesulitan menyusui bayi kembar
Kesulitan yang berhubungan dengan bayi:
  1. Kesulitan untuk melekat atau menghisap yang berlanjut dari satu bayi mungkin dapat mempengaruhi proses menyusu. Hal ini dapat ditanggulangi dengan menerapkan skin to skin contact dan konseling yang baik.
  2. Kenaikan berat badan bayi yang tidak memadai dari satu atau lebih bayi kembar. Bila ini terjadi, jangan panik dan susui bayi lebih sering lagi.
Kesulitan yang berhubungan dengan ibu:
  1. Kecukupan ASI
    Biasanya ibu “merasa” ASI kurang. Dukungan dan konseling yang baik akan membuat ibu lebih tenang dan yakin.
  2. Kesulitan memompa ASI, sehingga persediaan ASI untuk jangka panjang tidak memadai saat ibu bayi kembar kembali bekerja. Bila bayi prematur dan perlu dirawat, maka ibu sudah harus memompa ASI dalam 6 jam pertama. Berikan ASI perah,
    dan secara bertahap susui langsung. Diperlukan kesabaran ibu, keluarga, dan petugas medis serta pendampingan ahli laktasi.
Bila ibu bayi kembar kembali bekerja, ibu harus memerah dan menyimpan ASI jauh sebelum ibu masuk kerja kembali. Setelah ibu bekerja, beri bayi ASI perah, dan ibu memerah ASI di kantor
setiap 3-4 jam. Pengosongan payudara akan merangsang produksi ASI tetap dinamis. Hendaknya pemberian ASI perah dilakukan dengan menggunakan gelas atau sendok, agar bayi tetap mau aktif menyusu pada ibu. Dengan kesabaran dan pengetahuan menyusui yang cukup, bayi kembar dapat menyusu eksklusif selama 6 bulan, dan berlanjut sampai 24 bulan, didampingi makanan lain.
Opsi Lain
Bila saat antenatal, keluarga tidak cukup mendapat penjelasan mengenai laktasi, tidak jarang akan terjadi kepanikan saat bayi lahir. Menduga ASI tidak cukup akan memicu keluarga untuk
memberi susu formula, atau mencampur antara ASI dan susu formula. Menyusui parsial seperti ini, akan membuat produksi ASI berkurang, dan pengakhiran laktasi akan terjadi lebih cepat.
Saat kontrol ke poliklinik
Seperti bayi tunggal, bayi kembar juga mempunyai jadwal control ke poliklinik anak dan laktasi. Sikap tenang dan mendukung dari petugas, akan sangat membantu. Pada hari-hari pertama, posisi dan pelekatan penting untuk diperhatikan. Pastikan buang air kecil cukup, menyusu paling kurang 8 kali dalam 24 jam, tetapi tidak ketat terjadwal. Sarankan ibu untuk beristirahat saat bayi tidur, dan makan serta minum yang cukup.
Bila satu bulan telah berlalu, biasanya ibu dan bayi telah mempunyai pola yang nyaman baik untuk bayi maupun untuk ibu. Jangan lupa memuji ibu, dan membolehkannya makan yang ia sukai.
Kesimpulan
ASI merupakan nutrisi yang paling baik bagi semua bayi, termasuk bayi kembar. Ibu dapat memproduksi ASI dalam jumlah yang cukup sesuai kebutuhan bayi kembar, asalkan ibu mempunyai motivasi dan mendapat bimbingan strategi menyusui saat antenatal.
Ibu memerlukan bantuan praktis ketika baru melahirkan, dan dukungan semua pihak yaitu suami, anggota keluarga lain, dan dokter serta petugas kesehatan termasuk konsultan laktasi sangat
dibutuhkan pada periode pasca persalinan ini. Agar bayi kembar mendapat manfaat ASI secara optimal, ibu membutuhkan nutrisi dan kesempatan istirahat yang cukup.